Karyaindonesianews.com
Kabupaten Tangerang || Beredarnya video dan foto di WAG, yang mana dalam isi video tersebut warga kampung Pajagan RT 19/04 Desa Cikande Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang resah karena debu yang menyerang pemukiman mereka kian menjadi momok yang meresahkan dalam beberapa hari ini (Selasa 29/10/2024).
Warga Kampung Pajagan adalah wilayah yang paling dekat lokasinya dengan PT BMM tersebut, walau perusahaan tersebut ada di wilayah Kabupaten Serang yang masuk dalam zona Kecamatan Cikande.
Tapi dampak yang dirasakan justru ada di wilayah Kecamatan Jayanti khususnya Kampung Pajagan.
Sebab perusahaan yang memproduksi gula kristal rafinasi / gula putih PT BMM berdiri di pinggir kali Cidurian yang menjadi pembatas antara Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang yang masuk dalam ruang lingkup Provinsi Banten.
Warga Kampung Pajagan-Jayanti merasa selama ini perusahaan PT BMM seolah tidak merasa bersalah, berharap adanya solusi untuk masyarakat Kampung Pajagan, jangan menjadi Simbiosis parasitisme (Hubungan antara dua Individu yang berbeda, yang satu mendapatkan untung yang satu dirugikan).
Tapi lebih ke Simbiosis Mutualisme (Hubungan dua individu yang berbeda yang saling menguntungkan).
Ferry Anis Fuad SH,MH Selaku Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH) Banten menanggapi serius persoalan yang sedang terjadi.
Dalam statement nya " Saya akan melayangkan surat ke DLH Kabupaten Serang, agar persoalan ini ada solusi serius.
Sebab persoalan ini selalu saja terjadi dan mengakibatkan keresahan di masyarakat Kampung Pajagan, juga saya akan melayangkan surat ke DPRD Provinsi Banten Komisi lll dan Sebagai tembusannya akan di kirim ke Bupati Serang /Pj Bupati dan Pj Gubernur Banten. Saya miris dengan kejadian seperti ini, sebenarnya kenapa selalu saja terjadi masalah debu ini, apakah cerobong boiler tersebut sudah berstandar SNI atau belum?
Ini perlu penanganan khusus agar hal serupa tidak terulang di kemudian hari" ujarnya.
Hingga terbitnya berita ini, pihak perusahaan PT BMM belum menanggapi berita yang beredar. Padahal link berita sudah di kirim ke orang perusahaan yang masih ada kaitan kerja di PT BMM tersebut.
(Redaksi)